Kamis, 18 Februari 2010

Penghayatan Atas Minggu Sengsara


Sebentar lagi kita akan kita akan merenungkan kesengsaraan Yesus dan Karya Yesus di kayu Salib bagi kita umat manusia, oleh karena itu lewat moment ini saya harap kita sebagai orang yang mengaku percaya kepada Allah dalam Kristus, bisa menghayati moment ini dalam ucapan syukur atas karunia yang kita terima dalam komitmen baru yang kita buat sebagai ungakapan syukur atas kasih dan karunia yang kita terima. Memasuki minggu-minggu sengsara, sebagai warga GMIM khususnya Pemuda GMIM, seharusnya kita harus melakukan atau mengadakan penghayatan iman, dalam bentuk Puasa atau apapun tentunya dengan tujuan memuliakan nama Tuhan. Dalam menghadapi minggu-minggu sengsara kita seharusnya belajar dari kehidupan Yesus  yang mengembanan tugas Mulia dan rela berkorban demi menebus dosa kita semua. Kita terkedang melupakan esensi dari minggu sengsara yang sebenarnya, kita terkadang melupakan apa yang telah Tuhan kita Yesus Kristus perbuat. Tentunya hal ini harus menjadi bahan perenungan kita sebagai pemuda gereja dalam memasuki minggu-minggu sengsara ini. 
Yang menjadi pertanyaan adalah, Apakah kita sebagai Pemuda GMIM bisa menghayati minggu sengsara ini dengan ketulusan iman....???
Bagi sebagian Pemuda GMIM melakukan penghayatan iman atas minggu sengsara memang merupakan hal yang cukup berat, namun hal ini sebenarnya harus kita lakukan sebagai tanggung jawab iman, dan merupakan jawaban atas apa yang telah Tuhan Yesus lakukan untuk kita semua. Ada banyak hal yang kita bisa lakukan untuk melakukan penghayatan iman, salah satunya adalah dengan melakukan puasa diagonal, puasa diagonal artinya kita menysihkan sebagian uang jajan kita untuk menjadi persembahan kepada Tuhan Yesus, hal ini saya rasa tidak terlalu sulit bagi kita sebagai Pemuda gereja, mungkin bagi sebagian pemuda biasanya menghabiskan Rp. 10.000 sehari hanya untuk berFBria, coba kita menyisihkan beberapa ribu rupiah saja dalam sehari, tentunya ini uang yang kita sisihkan ini nantinya akan sangat berguna bagi orang-orang yang sangat membutuhkan, tentunya saya yakin rekan-rekan pemuda bisa melakukan hal ini... namun tidak semudah yang kita pikirkan tapi tidak juga sesulit yang kita bayangkan, kita hanya membutuhkan sedikit komitmen untuk melakukan hal ini. Tentunya dengan memintah pertolongan dari Tuhan agar apa yang kita lakukan ini bisa berguna dan layak dihadapan-Nya tanpa ada unsur keterpaksaan selain memuliakan nama Tuhan saja. Mungkin bagi sebagian pemuda melakukan puasa diagonal untuk dijadikan persembahan di Rumah Tuhan merupakan hal yang tidak pernah dilakukan begitu juga dengan saya, namun pada tahun ini mari lah kita mencoba untuk melakukan suatu perubahan iman.
Oleh karena itu  rekan-rekan Pemuda di moment minggu-minggu sengsara ini, marilah kita bersama-sama sebagai orang yang percaya kepada Allah dalam Kristus berani mulai berubah dan mengubah diri untuk memuliakn nama-Nya. Lewat penghayatan atas Karya Yesus di Kayu Salib.
God Bless... 
This articel will be post on Youth Ekklesia News

4 komentar:

just_nando mengatakan...

Great... mar jang cuma tulis2, kong nd j bkeng kurang sama deng nda jo itu....

boms mengatakan...

okok.....

dian mengatakan...

Mantap........,^_^

boms mengatakan...

thx for d' k0men........... GB