Minggu, 07 Februari 2010

esensi sebenarnya adalah kasih

Baru-baru saja saya membaca artikel dari sebuah blog, yang berceritakan tentang memberi, memberi yang dimaksud adalah memberi kepada pengamen atau anak jalanan. banyak hal yang saya alami adalah setiap kali saya pergi ke tempat-tempat umum biasanya rumah makan, di sini saya akan berhadapan dengan orang yang menjual sesuatu. dan kebanyakan dari pada penjual ini adalah orang buta maupun orang yang tidak cacat namun dibelakangnya ada orang cacat yang memegang tangannya, adapun yang bukan seperti itu namun raut wajah mereka seakan-akan meminta belas kasihan. dalam benak saya seringkali muncul bahwa orang-orang ini hanyalah menjual rasa iba bukan makanan atau barang. 
namun setelah saya membaca artikel tersebut, pola pikir saya sedikit berubah. bagi teman-teman yang membaca artikel ini yang setidak-tidaknya jalan pikirannya sama seperti saya. cobalah kita melakukan hal-hal yang mungkin jarang kita lakukan, hal ini sebenarnya sangat sederhana. oba kita setiap melihak uang logam yang berserakan kita kumpulkan. dan ketika kita di perhadapkan dengan situasi ini marilah kita memberi uang-uang logam yang telah kita kumpulkan tadi, hal ini tentu tidak terasa berat. karena uang-uang logam ini dikumpulkan dari usaha yang tidak terlalu berat.
dari hal ini sebenarnya berdampak positif bagi kita, karena pada saat memberi, kita belajar untuk memberi dengan tulus atau ikhlas, mungkin pembaca mempunyai cara pandang yang berbeda, mungkin pembaca berpikir bahwa hal ini sangat sederhana, namun hal ini tidak sesederhana itu ketika ingin diterapkan. ketika kita memberi dengan tulus juga secara tanpa kita sadari berdampak besar bagi kehidupan mereka.
"dari artikel ini saya ingin mengajak teman-teman yang membaca artikel ini, untuk setidak-tidaknya mencoba hal di atas. God Bless"

1 komentar:

Boku no Blog mengatakan...

Informasi dan artikel yang bagus disimak..
Salam kenal dan sukses selalu