Rabu, 24 November 2010

Psikopat & Sosiopat

PSIKOPAT

Hervey M. Cleckley (1941) menggambarkan secara sistematis [bahwa psikopat] memiliki seperangkat kepribadian dan perilaku. Seorang psikopat terlihat sangat menarik, selalu mencoba menarik perhatian orang di awal bertemu, dan terkadang terkesan normal-normal saja. Sesungguhnya mereka orang yang mencintai diri (narsis, egois), tidak jujur, sangat tergantung orang lain, dan kerap menunjukkan perilaku tidak bertanggungjawab tanpa alasan yang jelas, atau malah hanya karena merasa lucu saja. Mereka tak pernah mengaku salah, tak punya rasa empati dan cinta, dan sering mereka terlibat hubungan cinta yang biasa cenderung romantis. Psikopat biasanya memberikan alasan atas perilaku yang sembarangan dan terkadang berani, bahkan menuduh orang lain melakukan kesalahan yang ia perbuat. Mereka jarang belajar dari kesalahan dan sulit mengendalikan keinginan spontan mereka.
Kebanyakan psikopat adalah pria, walau tak diketahui pasti alasan di belakang dominansi jender ini. Kecenderungan psikopat tak terhalang batas geografis atau akses informasi.
Tiga Mitos
Banyak kajian tentang psikopat telah dilakukan, ada beberapa mitos yang lebih populer tampil ke permukaan dibanding pokok pemikiran kajian itu sendiri.
1. Semua psikopat menyukai kekerasan. Setidaknya pembunuh berantai Ted Bundy, John Wayne Gacy dan Dennis Rader (atau Robot Gedek di Indonesia) selalu melakukan BTK (bind/torture/kill atau mengikat/menyiksa/membunuh). Ada kalanya memang psikopat tidak brutal, dan tidak semua orang brutal itu psikopat. Di balik penembakan kampus Virginia Tech (16 April 2007), koran menyebut Seung-Hui Cho sebagai seorang psikopat. Sebaliknya, Cho dikenal pemalu, tidak suka tampil, dan culun.
Banyak kajian akhirnya merevisi perbedaan “kekerasan” dengan “perilaku psikopatis” Keadaan kelainan perilaku yang antisosial (antisocial personality disorder – ASPD) dijelaskan oleh catatan kriminal yang diiringi perilaku agresif adalah “psikopat”. Terkadang disebut “psikopati” yang bisa dijelaskan tersendiri.
2. Bedakan psikopat dengan penderita skizofrenia yang kerap tak pernah berperilaku dan menjejakkan kaki di kehidupan nyata. Mereka mengetahui tindakannya salah atau melanggar hukum di mata masyarakat banyak, tapi hanya menjawab dengan perilaku masa bodoh dan tidak peduli.
Beberapa pembunuh berantai yang terkenal seperti Charles Manson dan David Berkowitz adalah yang menderita psikosis bukan psikopatis. Contohnya, Manson menyatakan dirinya adalah jelmaan Yesus dan Berkowitz mempercayai dirinya mendapatkan wahyu dari anjing tetangga. Secara kontras, psikopat jarang menderita psikosis.
3. Walau kebanyakan psikopat jarang memotivasi dirinya ke dokter/psikiatri, riset yang dilakukan Jennifer Skeem menyatakan bahwa psikopat dapat disembuhkan. Penggambaran media tentang seorang psikopat adalah fiksi dan fakta sekaligus.
Tentang Penulis:
SCOTT O. LILIENFELD dan HAL ARKOWITZ adalah penasehat pada Scientific American Mind. Lilienfeld adalah profesor psikologi di Universitas Emory dan Arkowitz adalah profesor psikologi di Universitas Arizona. Tulisan ini telah diterjemahkan sesuka hati dan diedit untuk kenyamanan saya membacanya di blog saya. Copyrights are everything in this world? Heck yeah… permisi ya!
***

SOSIOPAT

Beberapa perilaku, sifat dan tindakan seorang sosiopat, mirip dengan psikopat, tapi mari cermati lagi kriteria yang dideret oleh [entah siapa] di answers.com secara singkat:

* Glibness/Superficial Charm <– menarik yang dibuat-buat
* Manipulative and Conning <– manipulatif dan licik
* Grandiose Sense of Self <– memuja diri sendiri terlampau tinggi
* Pathological Lying <– pendusta patologis
* Lack of Remorse, Shame or Guilt <– tak punya malu, rasa salah, atau introspeksi diri
* Shallow Emotions <– emosi yang dangkal
* Incapacity for Love <– tak mampu mencinta
* Need for Stimulation <– butuh dirangsang
* Callousness/Lack of Empathy <– tak punya rasa empati
* Poor Behavioral Controls/Impulsive Nature <– kendali perilaku yang buruk, terlalu impulsif
* Early Behavior Problems/Juvenile Delinquency <– masalah masa kecil/remaja
* Irresponsibility/Unreliability <– tak bertanggungjawab, tak bisa dipercaya
* Promiscuous Sexual Behavior/Infidelity <– tidak setia, perilaku seksual yang membingungkan
* Lack of Realistic Life Plan/Parasitic Lifestyle <– tak memiliki rencana hidup nyata dan perilaku hidup seperti parasit/benalu
* Criminal or Entrepreneurial Versatility <– kecenderungan kriminal dan entrepreneurial
* Contemptuous of those who seek to understand them <– ketus kepada mereka yang tak mau mengerti dirinya
* Does not perceive that anything is wrong with them <– tak mengakui ada yang salah dengan dirinya
* Authoritarian <– otoriter
* Secretive <– tertutup
* Paranoid <– paranoid
* Only rarely in difficulty with the law, but seeks out situations where their tyrannical behavior will be tolerated, condoned, or admired <– ah panjang, males terjemahinnya
* Conventional appearance <– penampilan yang konvensional
* Goal of enslavement of their victim(s) <– punya tujuan memperbudak korbannya
* Exercises despotic control over every aspect of the victim’s life <– selalu menginginkan kendali absolut dalam setiap aspek kehidupan korbannya
* Has an emotional need to justify their crimes and therefore needs their victim’s affirmation (respect, gratitude and love) <– memiliki kebutuhan emosional untuk membolehkan kejahatannya dan untuk itu mereka meminta persetujuan korbannya (rasa hormat, cinta, terima kasih)
* Ultimate goal is the creation of a willing victim <– tujuan utamanya adalah menciptakan kejahatan dengan korban yang pasrah (?)
* Incapable of real human attachment to another <– tak mampu berhubungan sejati dengan manusia lain
* Unable to feel remorse or guilt <– tak mampu merasakan rasa salah ataupun memberikan tanggungjawab
* Narcissism, grandiosity (self-importance not based on achievments) <– narsis, suka pamer
* May state readily that their goal is to rule the world <– mampu menyatakan bahwa mereka siap menguasai dunia… eh ini bukannya megalomania?

Tidak ada komentar: